21 Jenis Drone yang Harus Anda Ketahui

21 Jenis Drone yang Harus Anda Ketahui

Kemunculan drone dimulai pada abad ke-19 ketika terjadi perang dunia I. Tepat di tanggal 22 Agustus 1849, Austria meluncurkan jenis drone berupa balon dari kapal Austria Vulcano ke daratan Venesia. Meski gagal meledak di sasaran, konsep ini menjadi cikal bakal pembuatan pengendali jarak jauh di dekade berikutnya.

Jenis Drone

Sebenarnya, drone merupakan pesawat nirawak atau istilahnya unmanned aerial vehicle yang dikendalikan dari jarak jauh. Namun, pada beberapa kasus, pesawat ini justru bisa mengendalikan dirinya sendiri. Kini, drone semakin berkembang fungsinya tak terbatas untuk keperluan militer.

Banyak juga lho, orang yang menggunakan drone untuk membuat film, keperluan fotografi, penelitian, hingga pemancar internet. Karena itulah, drone dibuat dalam berbagai jenis. Meski secara umum, bentuk drone mirip pesawat, multirotor, ataupun helikopter.

Berdasarkan Ukuran

Drone memiliki berbagai macam ukuran yang mampu memengaruhi kinerjanya. Berikut ini variasi drone berdasarkan ukuran terbesar hingga terkecil.

Large Drone

Large drone mempunyai ukuran hampir sama dengan pesawat sungguhan. Atau bisa dikatakan pesawat kecil tanpa awak. Meski begitu, di badan drone terdapat kamera dengan bidikan yang akurat untuk membaca suatu wilayah. Kerennya, kamera tersebut mampu menganalisis area berjarak beberapa ratus kaki dari udara.

Medium Drone

Medium drone dilengkapi dengan baling-baling berukuran di atas 10 cm. Drone ini mampu mengangkat barang yang beratnya 200 kg. Sementara ukuran drone keseluruhan mencapai lebih dari 2 meter. Biasanya digunakan untuk keperluan militer.

Mini Drone

Berukuran lebih kecil dari medium drone, mini drone hanya setinggi 50 atau kurang dari 200 cm. Namun, mini drone mempunyai kekuatan yang mumpuni sehingga kerap dimanfaatkan untuk militer. Supaya drone bisa dikendalikan remote control, penggunanya harus melemparkan ke udara.

Micro Drone

Kalau tak jeli, micro drone nyaris tidak terlihat di udara. Pasalnya, ukuran drone ini lebih besar sedikit dari serangga atau di bawah 50 cm. Umumnya, drone tersebut difungsikan untuk mengintai suatu area atau jalan yang sulit dilewati.

Berdasarkan Platform Udara

Setiap drone mungkin tidak mengikuti alur terbang sebagaimana halnya pesawat biasa. Tapi, Anda bisa membedakan drone berdasarkan caranya memetakan dari udara.

Fixed Wing

Struktur fixed wing mirip sayap bagian belakang pesawat. Bentuknya yang simpel ini memungkinkan drone terbang lebih lama di udara. Kecepatan drone tersebut juga tergolong tinggi serta mampu memetakan wilayah yang sangat luas.

Single Rotor

Drone ini menggunakan rotor tunggal untuk terbang. Komponen kerjanya terdiri dari sebuah motor dan baling-baling. Dengan demikian, single rotor tersebut mampu terbang lebih tinggi pada satu posisi.

Multirotor

Prinsip kerja multirotor drone hampir sama dengan helikopter. Bagian motor diposisikan secara vertikal. Karena itu, baling-baling pada drone mampu mengangkat dari sisi vertikal pula.

Berdasarkan Jangkauan Terbang

Setiap drone memiliki jangkauan terbang. Ada yang untuk jarak pendek, beberapa bisa diterbangkan lebih jauh. Berikut beberapa jenis drone berdasarkan jangkauan terbang.

Mid Range

Jarak terbang drone ini mencapai 650 km. Fungsinya untuk memetakan geologi wilayah tertentu, memetakan cuaca, serta mengumpulkan data-data ilmiah lainnya.

Short Range

Short range drone mampu menjangkau jarak 150 km. Lama terbangnya sekitar 12 jam. Jenis ini biasa digunakan untuk pengawasan di daerah tertentu.

Close Range

Close range drone memiliki jangkauan lebih pendek ketimbang short range, kira-kira 50 km. Kekuatan baterainya mampu mempertahankan kedudukan drone di udara hingga 6 jam.

Very Close Range

Untuk pemula, mungkin bisa menjajal very close drone. Jangkauannya hanya 5 km dengan daya tinggal di udara selama 20 menit.

Berdasarkan Kemampuan

Berikut ini merupakan klasifikasi drone berdasarkan kemampuannya dalam melakukan tugas khusus.

Endurance Drone

Endurance drone cocok untuk penelitian atau aktivitas pemetaan suatu area yang luas. Jangkauannya sangat jauh dan mencapai ketinggian 30.000 kaki dari permukaan laut. Drone ini pun mampu bertahan di udara selama tiga hari.

Alternative-Powered Drones

Drone ini dipakai untuk tujuan balap. Penggeraknya menggunakan tenaga gas atau nitro-fuel.

Racing Drones

Fungsinya sama seperti alternative-powered drones, yakni untuk tujuan balap atau kejuaraan. Racing drone berbentuk ramping sehingga bisa bergerak cepat dan lincah. Kecepatannya mencapai 60 mil per jam.

Photography Drones

Karena tujuannya untuk fotografi, pada drone tersebut disematkan kamera. Pengguna drone bisa mengambil foto dan video berkualitas tinggi dari udara.

Delivery Drones

Sesuai namanya, delivery drones berfungsi mengantarkan barang atau kiriman ke suatu tempat. Biasanya, di bawah drone terdapat keranjang untuk meletakkan barang.

Helicopter Drones

Bentuk helicopter drone seperti single-rotor, ada baling-baling dan motor. Namun, drone ini mampu tinggal lebih lama di udara dengan dikendalikan remote control.

Trick Drones

Bagi Anda yang ingin bermain-main, bisa mencoba trick drones. Jenis ini bisa melakukan manuver keren, seperti roll dan flips.

RTF Drones

RTF atau Read to Fly adalah drone yang sudah siap untuk diterbangkan. Bentuknya simpel dan mudah dioperasikan, Anda tinggal pakai saja.

GPS Drones

GPS drones digunakan untuk mencari petunjuk, jalan, atau wilayah. Drone tersebut dihubungkan dengan GPS yang akan kembali kepada pengendali jika baterai habis.

Quadcopters

Quadcopter juga dikenal sebagai multirotor memiliki bentuk mirip helikopter. Ada empat lengan yang mengelilingi badan drone. Mesin dan baling-balingnya terletak di akhir lengan. Fungis drone ini biasanya untuk hobi, mainan, atau maintenance.

Nah, itulah jenis drone yang diklasifikasikan berdasarkan ukuran, platform udara, jangkauan, serta kemampuannya. Kini, tinggal tentukan, manakah drone terbaik untuk menuntaskan keperluan Anda?

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel